DASAR
TEORI
Manajemen
Basis Data adalah disiplin ilmu yang menerapkan beberapa metode-metode pada database tertentu. Tujuan dari Manajemen
database adalah untuk membentuk database yang efektif dan efisien, serta
membentuk informasi-informasi yang sangat berguna nantinya bagi pemilik
database tersebut
Database
yang sesuai dengan ciri di atas harus melalui berbagai aplikasi metode
manajemen database, sehingga database tersebut menjadi database yang canggih
dan up-to-date dengan dunia modern
Metodologi
yang dapat dipakai dan diterapkan pada database yaitu:
1. Temporal Database
2. Database Aktif
3. Database Terdistribusi
4. Database Client-Server
5. Data warehouse
6. Data Mining
Penulis
kali ini penulis hanya akan membahas metodologi Database aktif pada saat ini.
Database aktif adalah suatu sistem database yang tidak hanya menyimpan data
tetapi juga dapat melakukan suatu aksi tertentu terhadap sebuah event dengan
menambahkan suatu elemen dinamis dan memiliki kemampuan memantau event untuk
mendeteksi ketika data tertentu dimasukkan, dihapus, diubah, atau dipilih
kemudian secara otomatis mengeksekusi suatu aksi sebagai respon dari event yang
terjadi dan kondisi tertentu terpenuhi.
Secara
teknis, Database aktif selalu menggunakan trigger, yang menjadi elemen penting
dalam sebuah database aktif. Melalui trigger, sebuah database dengan secara
otomatis merubah isi data nya ketika suatu event terjadi, tanpa harus
administrator merubah semua data secara manual. Pada saat ini, hampir semua SQL
sudah menyediakan fungsi trigger, sebab penggunaan trigger juga menjadi tolok
ukur perkembangan database pada saat ini.
DESKRIPSI
KASUS
Pada
suatu perusahaan yang bergerak di bidang keuangan yang disebut Buana Finance.
Buana merupakan salah satu perusahaan pembiayaan atau yang biasa disebut
leasing yang kini mulai berkembang. Leasing umumnya membiayai pembelian
kendaraan nasabah atau konsumen, dimana nasabah yang bersangkutan dapat
membayar kendaraan nya secara bertahap sesuai dengan ketentuan dan perjanjian
kontrak.
Informasi
yang dicatat pada perusahaan leasing antara lain :
· Nasabah
· Vendor penyedia mobil
· Bank sumber dana
· Credit Marketing Officer
· Sistem angsuran dan pembayaran
Banyak
nya data yang hanya tersimpan pada database perusahaan ini memerlukan analisis
kinerja penjualan. Dari analisis kinerja penjualan tersebut perusahaan dapat
mengetahui berapa besar laba yang diperoleh bahkan kerugian. Untuk menganalisa
kinerja penjualan diperlukan data historis dari kegiatan penjualan yang
kemudian datanya diolah untuk menghasilkan informasi kinerja penjualan.
Analisis
kinerja penjualan sangat dibutuhkan karena dari situ lah dapat diketahui
gambaran kondisi dari perusahaan sebenernya. Jika kinerja penjualan sedang
menurun berarti perusahaan sedang dalam keadaan tidak sehat begitu pun
sebaliknya jika kinerja penjualan naik berarti perusahaan dalam keadaan sehat.
Perusahaan
dapat menganalisa dan mengetahui faktor-faktor yang dapat menjaga kinerja
penjualan agar selalu dalam posisi sehat. Analisis dapat dilakukan dengan
mengumpulkan data penjualan yang bersifta historis atau lampau dan kemudian
melihat grafik kinerja penjualan. Terdapat banyak macam komponen terkait
penjualan diantaranya, hubungan antara variasi produk yang dijual, jumlah
produk yang dijual, waktu penjualan, promosi produk yang dijual, dan segmentasi
pasar.
Dalam
melakukan analisis perusahaan perlu memiliki data yang banyak secara kuantitas
dan baik secara kualitas. Pihak manajemen perusahaan membutuhan teknologi yang
membantu memahami analisis data yang akan dilakukan.
PEMBENTUKAN REPORT PADA DATABASE
Untuk
dapat menggali sebuah informasi pada database, sangat diperlukan adanya laporan
atau report berkenaan dengan database itu sendiri. Report yang baik adalah
report yang mampu memberikan informasi yang banyak di dalamnya. Pada kasus
buana finance, report yang diperlukan antara lain
a. Report Nasabah = Nasabah yang banyak dapat memuat
informasi berharga, misal kondisi keuangan nasabah yang melakukan kontrak.
Pekerjaan nasabah yang dominan. Ada juga informasi nasabah yang paling sering
melakukan pelanggaran dan lain-lain.
b. Report Kontrak
= pada database Kontrak, informasi yang dapat diambil yaitu jumlah
kontrak terbanyak dalam sebulan. Dari report ini juga dapat dicari vendor mobil
yang banyak diminati nasabah.
c. Report Vendor mobil = Database vendor mobil memuat
daftar-daftar vendor mobil beserta hal-hal yang berkaitan dengan kontrak antara
buana finance dengan vendor mobil yang bersangkutan, sehingga dari sini dapat
ditemukan informasi berupa vendor mobil yang kontraknya paling menguntungkan
dari jumlah komisi yang diberikan, baik berupa persentase ataupun komisi flat,
serta jumlah kontrak yang dibuat dengan vendor mobil tersebut
d. Report Karyawan = Database Karyawan memuat data-data
karyawan buana finance itu sendiri. Dari database ini dapat dicari informasi
berkaitan dengan karyawan tersebut, misal gaji beberapa karyawan, produktifitas
beberapa karyawan
e. Report Bank sumber dana = Database tentang bank-bank
penyedia dana. Dari sini, informasi berupa jumlah dana talangan yang diberikan
oleh suatu bank dapat dicari di sini. Selain itu, informasi yang berkaitan
dengan bunga pinjaman bank juga dapat ditemukan, misal bunga bank yang paling
sedikit ataupun bank yang memiliki bunga paling besar
Penerapan Database Aktif dalam pembuatan report
Penerapan Database aktif dalam pembuatan report
merupakan hal yang krusial dan penting, karena report yang baik selalu didasari
dengan penggunaan trigger yang dinamis dan baik, sehingga dapat mencetak atau
memberikan data yang valid, berdasarkan kejadian yang ada.
Pada database aktif, trigger yang baik akan
menentukan report yang akan ditampilkan, ini dikarenakan pada setiap trigger,
terdapat beberapa sifat, yaitu
1.
Termination:
eksekusi aksi dari event yang terjadi. Trigger harus memiliki termination yang
baik agar tidak terjadi infinite loop
2.
Priority:
Trigger yang baik mampu memilih prioritas dari kedua kemungkinan keputusan yang
diambil
3.
Error Handling:
Trigger yang baik secara otomatis tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi
kesalahan pengambilan keputusan
Tahapan-tahapan dalam pembuatan report pada database
aktif yaitu:
1.
Event Handling:
Trigger akan melakukan tugasnya berdasarkan event-event yang terjadi, sesuai
dengan rule yang ada.
2.
Active
Recording: Trigger akan secara aktif menyimpan data yang diberikan sesuai
dengan rule yang diberikan Trigger tersebut secara otomatis.
3.
Report Printing:
Trigger akan mencetak report sesuai dengan informasi yang diinginkan pengguna
ARSITEKTUR DATABASE AKTIF
Database aktif yang
baik harus memiliki 2 sistem yang
bekerja secara bersinergi dan konsisten, yaitu database transaksional (OLTP)
dan database Analitical (OLAP). Pada setiap system, peran trigger sangat
dibutuhkan, karena dari kedua database ini membutuhkan system yang aktif dan
dinamis. Peran trigger pada masing – masing database antara lain :
1.
Trigger pada Database OLTP
Trigger berperan penting dalam transaksi sebuah database, terutama yang berhubungan dengan jumlah, misal jumlah kontrak. Pada kasus Buana finance, penambahan kontrak yang dicatat oleh administrasi dapat memicu trigger transaksional, berupa penambahan otomatis jumlah kontrak pada data yang berhubungan pada bulan itu. Misal setelah ditambah kontrak, jumlah kontrak yang berhubungan dengan Vendor mobil A bertambah, misal dari 5 kontrak dengan A bertambah otomatis menjadi 6.
Trigger berperan penting dalam transaksi sebuah database, terutama yang berhubungan dengan jumlah, misal jumlah kontrak. Pada kasus Buana finance, penambahan kontrak yang dicatat oleh administrasi dapat memicu trigger transaksional, berupa penambahan otomatis jumlah kontrak pada data yang berhubungan pada bulan itu. Misal setelah ditambah kontrak, jumlah kontrak yang berhubungan dengan Vendor mobil A bertambah, misal dari 5 kontrak dengan A bertambah otomatis menjadi 6.
2.
Trigger pada Database OLAP
Trigger pada Database OLAP memiliki fungsi yang sedikit berbeda. Di sini trigger lebih digunakan dalam pembuatan report, dimana, segala transaksi yang telah masuk pada database OLTP nantinya akan diduplikatkan lewat trigger ke database OLAP . Selain itu trigger juga digunakan untuk membuat report otomatis, dengan mencatat dengan aktif segala kejadian yang ada ke dalam sebuah report
Trigger pada Database OLAP memiliki fungsi yang sedikit berbeda. Di sini trigger lebih digunakan dalam pembuatan report, dimana, segala transaksi yang telah masuk pada database OLTP nantinya akan diduplikatkan lewat trigger ke database OLAP . Selain itu trigger juga digunakan untuk membuat report otomatis, dengan mencatat dengan aktif segala kejadian yang ada ke dalam sebuah report